Psikologi Agama

"Keadaan Beragama Masa Dewasa dan Usia Lanjut"
Memahami Keadaan Beragama Masa Dewasa dan Usia Lanjut

Psikologi Agama

KEADAAN BERAGAMA MASA DEWASA DAN USIA LANJUT

A. Tahapan perkembangan kejiwaan pada Masa Dewasa

Elizabeth B. Hurlock(1996) membagi masa dewasa menjadi tiga bagian seperti berikut:

1. Masa dewasa awal (masa dewasa dini/young adult)

2. Masa dewasa madya (middle adulthood)

3. Masa usia lanjut (masa tua/older adult)

Pembagian senada juga diungkap oleh beberapa ahli psikologi. Lewiss Sherril misalnya, membagi masa dewasa sebagai berikut:

1. Pada masa dewasa awal, masalah yang dihadapi adalah memilih arah hidup yang akan diambil dengan menghadapi godaan berbagai kemungkinan pilihan.

2. Masa dewasa tengah, sudah mulai menghadapi tantangan hidup sambil memantapkan tempat dan mengembangkan filsafat untuk mengolah kenyataan yang tidak disangka- sangka.

3. Masa dewasa akhir, ciri utamanya adalah “pasrah”. Pada masa ini, minat dan kegiatan buat beragama.

B. Ciri-ciri Kesadaran dan Sikap Beragama Masa Dewasa

Sejalan dengan tingkat perkembanagan usianya, sikap keber-agamaan pada orang dewasa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang, bukan sekedar ikut- ikutan.

2. Cenderung bersifat realis, sehingga norma- norma agama lebih banyak diaplikasikan dalam sikap dan tingkah laku.

3. Bersikap positif terhadap ajaran dan norma- norma agama dan berusaha untuk mempelajari dan memperdalam pemahaman keagamaan.

4. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan dan tanggung jawab diri hingga sikap keberagamaan merupakan realisasi dari sikap hidup.

5. Bersikap lebih terbuka dan wawasan yang lebih luas.

6. Bersikap lebih kritis tehadap materi ajaran agama sehingga kemantapan beragama selain didasarkan atas pertimbangan pikiran dan hati nurani.

7. Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian masing- masing.

8. Terlihat adanya hubungan antara sikap dan keberagamaan dengan kehidupan sosial(Jalaluddin:2008).

C. Persoalan Masa Usia Lanjut

Proses perkembangan manusia setelah dilahirkan secara fisiologis semakin lama menjadi lebih tua. Dengan bertambahnya usia, maka jaringan-jaringan dan sel-sel menjadi tua, sebagian regenerasi dan sebagian yang lain akan mati. Usia lanjut ini, biasanya dimulai pada usia 65 tahun. Pada usia lanjut ini, biasanya akan mengahadapi berbagai persoalan. Persoalan pertama adalah penurunan kemampuan fisik hingga kekuatan fisik berkurang, aktivitas menurun, sering mengalami gangguan kesehatan yang menyebabkan mereka kehilangan semangat. Pengaruh dari semua itu, mereka yang berada dalam usia lanjut merasa dirinya sudah tidak berharga lagi(Hurlock:1996).

D. Ciri-ciri Sikap Beragama pada Usia Lanjut

Secara garis besar ciri-ciri keberagamaan di usia lanjut adalah:

1. Kehidupan keagamaan pada usia lanjut sudah mencapai tingkat kemantapan.

2. Meningkatnya kecenderungan untuk menerima pendapat keagamaan.

3. Mulai muncul pengakuan terhadap relitas tentang kehidupan akherat secara lebih sungguh- sungguh.

4. Sikap keagamaan cenderung mengarah kepada kebutuhan saling cinta antara sesama manusia serta sifat- sifat luhur.

5. Timbul rasa takut kepada kematian yang meningkat sejalan dengan pertambahan usia lanjutnya.

6. Perasaan takut pada kematian ini berdampak pada peningkatan pembentukan sikap keagamaan dan kepercayaan terhadap adanya kehidupan abadi(Jalaluddin:2008).