Media

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PROFESI KEGURUAN

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PROFESI KEGURUAN

Pembahasan

A. Pengertian Teknologi Informasi dan Profesi Keguruan

Teknologi berasal dari bahasa yunani yaitu technologia yang berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis. Sedangkan kata teche sebagai dasar dari kata teknologi yang berarti skill, science atau keahlian dan keterampilan. Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin yaitu texere yang berarti menyusun atau membangun, sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Teknologi juga dapat diartikan sebagai suatu rancangan atau desain dengan alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Teknologi biasanya memiliki dua aspek yaitu hardwere dan softwere.[1]

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan menghasilkan informasi yang berkualitas yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi serta publik. Teknologi komunikasi merupakan perluasan dari ilmu komunikasi dengan basis teknologi seperti wireless, internet, faximille, komputer dan sebagainya.[2]

Dengan adanya teknologi tersebut diharapkan tidak ada lagi batasan waktu atau jarak dalam berkomunikasi. Teknologi informasi dan teknologi komunikasi tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling mendukung. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi dan teknologi komunikasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi dan rohani.

Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita, bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.

Adapun pengertian dari profesi keguruan yaitu keahlian khusus dalm bidang pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang berssangkutan (guru) serta menuntut keprofesian pada budang tersebut. Guru menyelenggarakan pendidikan nasional untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui bidang studi yang dibina ditempat pendidik bekerja.

Persatuan Guru Repoblik Indonesia (PGRI) telah merealisasikan pengertian profesi keguruan untuk pendidikan di indinesia sebagai berikut:

1. Profesi keguruan adalah suatu bidang pengabdian / dedikasi kepada kepentingan anak didik dalam perkembangannya menuju kesempurnaan manusiawi.

2. Para anggota profesi keguruan, terikat oleh pola sikap dan perilaku guru yang dirumuskan dalam kode etik.

3. Para anggota profesi keguruan, dituntut untuk menyelesaikan suatu proses pendidikan persiapan jabatan yang relatif panjang.

Para anggota profesi keguruan terpanggil untuk senantiasa memberikan serta menambah pengetahuannya untuk dapat melaksanakan profesi keguruan dengan baik, para anggota harus memiliki kecakapan / ketrampilan teknis. Par anggota profesi keguruan perlu memiliki sikap bahwa jaminan tentang hak-hak profesional harus seimbang dan merupakan imbalan dari profesi profesionalnya.[3]

B. Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Teknologi Pendidikan

Perkembangan teknologi dari masa ke masa dalam peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi dalam berkomunikasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah teknologi informasi dan komunikasi.

Sejak zaman prasejarah, cara manusia menyampaikan informasi melalui berkomunikasi dalam hal perkembangan teknologi terus berkembang hingga saat ini, yaitu dengan banyaknya ditemukan teknologi-teknologi informasi dan komunikasi yang sebagian besarnya sudah usang dan sebagiannya lagi masih terus dipakai, bahkan terus diteliti dan dikembangkan agar semakin maju.

Perkembangan teknologi berlangsung dari masa ke masa, mulai dari masa prasejarah hingga masa sekarang ini di mana kita melangsungkan kehidupan, yaitu sebagai berikut:

1. Masa Prasejarah

Pada masa ini bentuk informasi manusia masih sebatas pada pengenalan bentuk-bentuk yang mereka temukan. Manusia menggambarkan informasi yang mereka dapatkan di dinding-dinding gua, misalnya cara mereka berburu binatang buruan. Hal tersebut terjadi karena kemampuan berbahasanya yang masih hanya sebatas suara dengusan, bahasa isyarat dan gerakan tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada periode 0 sampai tahun 3000 SM.

a. Masa sejarah pada tahun 3000 SM

Bangsa Sumeria merupakan bangsa yang pertama kalinya telah berkomunikasi dengan sebuah tulisan dengan menggunakan simbol-simbol piktograf sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf juga mempunyai bentuk dan bunyi yang berbeda penyebutannya, sehingga tulisan-tulisan tersebut terangkai menjadi sebuah kata, kalimat dan bahasa yang mempunyai arti.

b. Masa sejarah pada tahun 2900 SM

Pada tahun 2900 SM bangsa Mesir kuno telah menggunakan huruf-huruf hieroglif untuk berkomunikasi dengan orang lain. Huruf-huruf hiegroglif terdiri dari simbol-simbol objek, seperti perkakas, binatang dan atau kapal-kapal. Huruf-huruf hiegrolif juga menggunakan simbol-simbol ide dan emosi seperti sebuah gerakan, waktu, juga perasaan gembira. Ketika simbol-simbol hiegrolif digabungkan maka akan terciptalah bagaimana cara pengucapannya serta menunjukkan arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hiegrolif ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria. Sistem menulis juga telah digunakan oleh dinasti Thang di Cina yang memerintah pada tahun 1766-1050 SM.

c. Masa sejarah tahun 500 SM

Masa ini ditandai dengan pengenalan pada media informasi yang sebelumnya menggunakan lempengan tanah liat. Pada masa ini manusia sudah mengenal media untuk menyimpan informasi yang lebih baik dari serat pohon. Salah satunya adalah serta papyrus yang berasal dari pohon papyrus yang tumbuh disekitaran sungai Nil untuk dijadikan media menulis dan media informasi pada saat itu. Serat papyrus lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah sebagai media informasi. Selanjutnya serat papyrus juga ,merupakan cikal bakal media yang kita kenal sekarang ini yaitu sebagai kertas.

d. Masa sejarah tahun 105 M

Pada tahun/masa 105 M, bangsa Cina menemukan kertas. Kertas tersebut terbuat dari serat bambu yang dihaluskan, kemudian dicuci, lalu diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan balok kayu yang ditorehkan dan dilumuri tinta atau yang sekarang kita kenal dengan sistem cap.

Adapun sejarah dari perkembangan teknologi pendidikan yaitu dimulai dengan hasil penelitian secara nyata yang membuktikan penggunaan alat bantu sangat membantu aktivitas proses belajar mengajar di kelas terutama meningkatkan prestasi belajar siswa dan mahasiswa. Kadang-kadang pendidik ingin memilih beban seminimal mungkin dalam pelaksanaan pembelajaran, penggunaan metode ceramah sering sekali digunakan oleh pendidik.

Keterbatasan media teknologi pendidikan di suatu pihak dan lamanya kemampuan pendidik menciptakan media sebagai alat pembelajaran yang lebih banyak menggunakan metode ceramah. Kondisi ini jauh menguntungkan terbatasnya alat-alat teknologi yang dipakai dikelas di duga merupakan salah satu sebab lemahnya mutu studi peserta didik dan masyarakat pada umunya.[4]

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat dan untuk selanjutnya berpengaruh terhadap pola masyarakat. Dibuatnya instrumen teknologi komunikasi seperti satelit, tv, radio, dan komputer memberi arti tersendiri bagi proses komunikasi antar-manusia. Seperti halnya teknologi pada umumnya, teknologi komunikasi tidak mengenal batas-batas wilayah, ideologi, agama dan suku bangsa., teknologi telah mengurangi secara drastis jarak dalam waktu dan ruang.

Pemanfaatan teknologi komunikasi untuk kegiata pendidikan, teknologi pendidikan serta media pendidikan perlu dalam rangka kegiatan belajar mengajar. Karena dengan adanya pendekatan ilmiah, sistematis dan rasional, sebagaimana dituntut oleh teknologi pendidikanini pulalah, tujuan pendidikan yang efektif dan efesien akan tercapai. [5]

C. Peranan Teknologi Informasi Terhadap Profesi Keguruan.

Di dunia pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang telah berhasil mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam mendukung proses pembelajarannya. Perkembangan yang terjadi saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi dan peluang ekonomi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Perubahan-perubahan besar terjadi dalam bidang teknologi, politik, sosial dan ekonomi.

Dalam dunia pendidikan, keberadaan sistem informasi dan komunikasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki komponen-komponen yang diperlukan untuk menjalankan operasional pendidikan seperti siswa, sarana dan prasarana.

Sedangkan sistem komunikasi dan informasi terdiri dari komponen - komponen pendukung lembaga pendidikan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan.[6]

Adapun peranan teknologi informasi terhadap pendidikan mempunyai 6 peranan yaitu sebagai berikut:

1. Tekologi Informasi Sebagai Skill dan Kompetensi

Penggunaan teknologi informasi harus proporsional maksudnya teknologi informasi bisa masuk ke semua lapisan masyarakat akan tetapi sesuaikan dengan porsinya masing-masing.

2. Teknologi Informasi Sebagai Infrastruktur Pembelajaran

Maksunya ialah tersedianya bahan pembelajaran yang dalam bentuk format digital serta pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

3. Teknologi Informasi Sebagai Sumber Bahan Belajar

Teknologi yang dijadikan sebagai bahan ajar dapat menyampaikan ilmu untuk berkembang dengan cepat dan memudahkan pendidik untuk menyampaikan materi melalui media dan membuat inovasi baru dalam pembelajaran. Tanpa sebuah teknologi pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama.

4. Teknologi Informasi Sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pembelajaran

Teknologi informasi sebagai alat bantu dalam penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia nyata. Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan aja. Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih luas dan mandiri.

5. Teknologi Informasi Sebagai Pendukung Manajemen Pembelajaran.

Tiap individu memerlukan dukungan dalam pembelajarannya tanpa henti. Interaksi interaktif antar pendidik dan peserta didik memerlukan pengelolaan dalam pembelajaran.

6. Teknologi Informasi Sebagai Sistem Pendukung Keputusan

Maksudnya ialah setiap individu memiliki karakter dan bakat masing-masing dalam pembelajaran.[7]

D. Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Profesi Keguruan

Perkembangan teknologi informasi terhadap profesi keguruan mempunyai dampak positif dan negatif dalam pendidikan yaitu sebagai berikut:

1. Dampak positif dari perkembangan teknologi informasi yakni:

a. Mempermudah aktivitas pembelajaran

Perkembangan teknologi informasi mampu membantu setiap manusia dalam beraktivitas terutama pada pendidik yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Perkembangan teknologi informasi sudah berdampak bagi kegiata pembelajaran yang dulu pendidik menggunakan kapur dan papan sebagai media pembelajaran sekarang sudah menggunakan media yang seperti LCD dan media yang lain. Sehingga aktivitas pembelajaran tidak terlalu banyak memakan waktu dan tenaga.

b. Mempermudah Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pendidikan tanpa adanya informasi merupakan hal sangat penting bagi manusia tanpa informasi manusia akan tertinggal. Hal ini memaksa mau tidak mau harus bisa dan selalu mendapatkan informasi. Pada masa duhulu kegiatan pengiriman berita sangat lambat hal ini karena kegiatan tersebut masih dilakukan secara tradisional. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, perkembangan teknologi informasi telah mengubah segalanya, dan kita pun tidak perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita.

c. Bertambahnya Pengetahuan dan Wawasan

Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, hanya orang-orang tertentu mampu membelinya apalagi menggunakanya. Namun seiring dengan perkembangan teknologi informasi peralatan elektronik seperti komputer, internet, dan handpone yang menjadi benda yang banyak dimiliki oleh mansyarakat. Tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya bahkan anak-anak tertentu yang mampu menggunakanya. Inilah pengaruh positif dari perkembangan teknologi informasi di era globalisasi terhadapa ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.

2. Adapun dampak negatif teknologi informasi terhadap profesi keguruan diantaranya:

a. Pengalih fungsian guru yang, karena sistem pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri, dan kemungkinan etika dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina sehungga lambat laun kualitas etika dan manusia khusunya para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat manusia yang utama yaitu sebagai makhluk sosial akan musnah dan bergantung terhadap teknologi informasi itu sendiri.

b. Peserta didik yang selalu menggunakan teknologi informasi dalam pembelajaran terutama media internet akan di khawatirkan pelajar bukannya benar-benar memanfaatkan teknologi informasi secara optimal malah mengakses hal-hal yang tidak baik dan tidak bermanfaat. Oleh sebab itu guru harus dapat mengawasi peserta didik bahkan membatasi jika sudah melampaui batas.

c. Dengan adanya teknologi informasi pekerjaan guru bahkan sifat dari pendidik akan mendapatkan dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi biasanya mengurangi sifat sosial manusia karena cendrungnya lebih suka berhubungan lewat media internet daripada bertemu secara langsung (face to face).[8]

Dengan demikian semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka informasi dan komunikasi sudah berkembang di era globalisasi ini kita harus bisa mengenal dan memahami dengan perkembangan teknologi informasi. Namun banyak orang yang masih belum bisa memahami dengan adanya perkembangan teknologi informasi. Secara jangka panjang perkembangan teknologi informasi memberikan arti yang sangat positif namun disisi lain pula terdapat dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi terutama pada bidang pendidikan dan guru.

E. Solusi Untuk Dapat Mengatasi Dampak Negatif Teknologi Informasi.

Agar penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan lebih optimal dan di jalankan dengan baik dan benar, berikut ada beberapa metode pemecahan masalah agar dampak negatif dari teknologi informasi dapat tertanggulangi.

Adapun untuk mengatisipasi dampak negatif dari teknologi informasi terdapat solusi agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan dalam pembelajaran ataupun dalam pendidikan diantaranya ialah:

1. Mempertimbangkan pemakaian teknologi informasi dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan teknologi informasi.

2. Tidak menjadikan teknologi informasi sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.

3. Pihak-pihak pengajar baik orang tua maupun guru, memberikan pengajaran-pengajaran etika dalam teknologi informasi agar teknologi dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.

4. Pemerintah sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan menyaring apa-apa saja yang dapat di akses oleh para pelajar dan seluruh rakyat Indonesia di dunia maya.

Jadi solusinya adalah jangan sampai kita mengatakan tidak pada teknologi (say no to technology) karena jika kita berbuat demikian maka kita akan ketinggalan banyak informasi yang sekarang ini informasi tersebut paling banyak terdapat pada internet dan media lainnya.

Kita harus mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan baik buruknya teknologi tersebut dan tetap menggunakan etika, juga tidak lupa jangan terlalu berlebihan agar kita tidak kecanduan dengan teknologi.

Refrensi:

[1] Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Kompetensi, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012, h 78.

[2] Nasution, Teknologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h. 1.

[3] Ramayulis, Profesi & Etika Keguruan, Jakarta: Kalam Mulia, 2013.

[4] Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2013

[5] Ibid

[6] PUSTEKKOM, Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information Communication Technology), 2006

[7] Idris Naswil, Pengembangan dan Peranan Sumber Daya Manusia di Era Teknologi Informasi, Semarang, 2001

[8] http://nprayoga01.blogspot.co.id/2013/12/bab-i-pendahuluan-a.html/ 27/10/2016/ jam 14. 56.