Belajar & Pembelajaran 2
"KOMUNIKASI INTERAKSI EDUKATIF GURU MURID DALAM PROSES BELAJAR PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)""KOMUNIKASI INTERAKSI EDUKATIF GURU MURID DALAM PROSES BELAJAR PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)"
Makna Pentingnya Komunikasi Edukatif
Makna Pentingnya Komunikasi Edukatif
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Edukatif
Komunikasi edukatif merupakan komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bersifat mendidik. Dalam dunia pendidikan, segala aspek kegiatan khususnya di sekolah keberadaan komunikasi menjadi hal pokok dalam berjalannya seluruh kegiatan pembelajaran. Komunikasi pendidikan akan mampu menunjukkan arah proses pendidikan itu sendiri.Komunikasi eduktif di istilahkan dengan interaksi edukatif. Interaksi edukatif adalah hubungan timbal balik antara guru (pendidik) dan peserta didik (murid), dalam suatu sistem pengajaran. Komunikasi edukatif merupakan hal penting dalam kegiatan belajar mengajar demi terwujudnya situasi pembelajaran yang baik. Melalui komunikasi edukatif antara guru dan peserta didik yang berjalan dengan baik, maka tujuan proses belajar mengajar dapat tercapai.[1]Menurut Pawit M. Yusuf menjelaskan bahwa definisi komunikasi yaitu, komunikasi pendidikan adalah komunikasi yang merambah atau menyentuh dunia pendidikan. Komunikasi pendidikan dirancang secara khusus untuk meningkatkan nilai tambah bagi para peserta didik dalam berbagai bidang kehidupan. Komunikasi yang berlangsung dalam dunia pendidikan harus mampu mendidik dan membimbing peserta didik serta bersifat edukatif.[2] Definisi komunikasi edukatif atau interaksi edukatif hubungan dua arah antara guru dan anak didik dengan sejumlah norma sebagai mediumnya untuk mencapai tujuan pendidikan.Menurut Ngainun Naim komunikasi pendidikan atau komunikasi edukatif dapat diartikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam suasana pendidikan.Dengan demikian, komunikasi pendidikan adalah proses perjalanan pesan atau informasi yang merambah bidang atau peristiwa-peristiwa pendidikan.Sehingga kegiatan komunikasi dalam dunia pendidikan dikendalikan dan dikondisikan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi, yaitu penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan dalam komunikasi edukatif yaitu berupa isi atau ajaran atau nilai-nilai dan budaya yang dituangkan dalam proses pembelajaran antara guru dan peserta didik[3]Pendidikan sering dimaknai sebagai suatu bentuk transmisi nilai atau budaya dari guru (pendidik) kepada peserta didik (terdidik) atau dari orang tua kepada anak-anaknya. Pendidikan sebagai suatu upaya transmisi nilai dari seseorang kepada orang lain. Proses transmisi nilai tersebut terjadi melalui komunikasi antara pendidik (guru) dan peserta didik atau antara orang tua dan anak-anaknya. Komunikasi yang terjadi didalam rangka transmisi nilai ini sesungguhnya merupakan suatu komunikasi edukatif. Tidak semua bentuk komunikasi merupakan komunikasi edukatif atau komunikasi pendidikan. Aspek yang paling substansial dalam komunikasi pendidikan yaitu terjadinya transmisi nilai. Selama kegiatan belajar mengajar guru tidak akan pernah terlepas dari proses komunikasi. Komunikasi yang terjadi tersebut diharapkan tidak hanya sebatas proses penyampaian materi pelajaran saja, melainkan juga adanya proses transmisi nilai. Ketika proses kegiatan belajar mengajar, penerapan komunikasi edukatif menjadi penting dan memegang peran yang signifikan guna tercapainya tujuan pembelajaran. Nilai-nilai yang disampaikan oleh seorang pendidik merupakan salah satu dari komponen komunikasi, yaitu merupakan komponen pesan. Efektivitas komunikasi edukatif ditandai oleh adanya kesesuaian antara nilai-nilai sebagai isi pesan dan dampak yang diinginkan oleh pendidik. Semakin sesuai nilai nilai yang diterima oleh peserta didik dan semakin jelas dampak yang diinginkan oleh pendidik, maka semakin efektif komunikasi edukatif yang terjadi. Komunikasi edukatif yang berjalan secara efektif akan memungkinkan terserapnya makna pendidikan secara lebih utuh dan mendalam. Dengan demikian, komunikasi edukatif merupakan suatu hal yang sangat penting dan signifikan dalam menunjang keberhasilan pembelajaran.[4]B. Komunikasi Dan Proses Pembelajaran
Komunikasi yang dimaksud penulis disini ialah hubungan atau interaksi antara guru dengan siswa yang berlangsun pada saat proses pemnelajaran atau dengan istilah lain yaitu hubungan antara guru dengan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa yaitu :1. Komunikasi Sebagai Aksi Atau Komunikasi Satu Arah. Dalam komunikasi ini guru guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi. Guru aktif dan siswa pasif. Ceramah pada dasarnya adalah komunikasi satu arah atau komunikasi sebagai satu arah atau komunikasi sebagai aksi. Komunikasi seperti ini kurang banyak menghidupkan kegiatan peserta didik.2. Komunikasi Sebagai Interaksi Atau Komunikasi Dua Arah. Pada komunikasi ini guru dan siswa memiliki peran yang sama yaitu pemberi dan penerima aksi (informasi). Komunikasi ini lebih baik dari yang pertama, sebab kegiatan guru kegiatan guru dan siswa relatif sama.3. Komunikasi Banyak Arah Atau Komunikasi Sebagai TransaksiKomunikasi yang tidak hanya melibatkan interaksi binamis antara guru dengan siswa tetapi juga melibatkan interaksi yang dinamis antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Kegiatan semacan ini mengarah pada proses pembelajaran yang mengarahkan pada pembelajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang oftimal sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif. Diskusis simulasi merupakan strategi yag dapat mengembangkan komunikasi ini.[5]
Refrensi:
[1] Suryosubroto B, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002[2] Pawit M. Yusuf, Komunikasi Instruksional, Teori dan Praktek, Jakarta: Bumi Aksara, 2010[3] Ngainun Naim, Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011[4]Sadirman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2012[5] Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2010