Belajar & Pembelajaran 1
"STRATEGI MENUMBUH KEMBANGKAN MOTIVASI DALAM BELAJAR PEMBELAJARANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)"STRATEGI MENUMBUH KEMBANGKAN MOTIVASI DALAM BELAJAR PEMBELAJARANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)"
Bentuk Motivasi dan Upaya Meningkatkan Motivasi
Bentuk Motivasi dan Upaya Meningkatkan Motivasi
PEMBAHASAN
A. Bentuk-Bentuk Motivasi
Secara umum, dalam hubungannya dengan belajar, para ahli sepakat mengklasifikasikan motivasi ke dalam dua jenis menurut timbulnya, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Menurut Muhibbin Syah mengatakan secara umum motivasi diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu:1. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan-keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Yang tergolong kedalam klasifikasi ini adalah prasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut. Misalnya materi pelajaran tersebut berhubungan dengan cita-cita masa depan siswa yang bersangkutan. 2. Motivasi Ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Yang tergolong ke dalam motivasi eksternal ini adalah pujian dan hadiah, peraturan/tata tertib sekolah, suri teladan orang tua/guru, dan lain-lain. Seorang guru sebaiknya memahami juga, bahwa motivasi ekstrinsik, hanya efektif jika adanya perangsang-perangsang dari luar yang mengakibatkan seorang siswa mengubah tingkah lakunya secara efektif. [1]Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi ekstrinsik seringkali hanya memegang peranan yang kecil, namun seringkali seorang guru menganggap dirinya mampu mengubah motivasi internal dengan upaya tertentu (memberi hadiah atau hukuman). Motivasi ekstrinsik ini, hanya akan efektif jika motivasi intrinsik siswa mengalami perubahan dengan sendirinya melalui sejumlah pengalaman. Maka, seorang guru sebaiknya tidak terlalu terpaku merencanakan motivasi eksternal yang terlalu berlebihan, agar tidak membuat siswa hanya membeo tingkah laku atau kemampuan yang dimilikinya.Adapun menurut purwanto menggolongkan motif-motif tersebut menjadi tiga golongan yaitu:1. Motif-motif atau kebutuhan organis, misalnya kebutuhan untuk makan serta kebutuhan untuk bernafas.2. Motif darurat, misalnya dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dorongan untuk berusaha3. Motif obyektif, yang menyangkut kebutuhan untuk melakukan manipulasi atau untuk menarik perhatian.[2]Hilgard sebagaimana dikutip oleh S. Nasution mengatakan bahwa: “Learning is the process by which an activity originates or changed through training procedures (whether laboratory or is the natural environment) as distinguished from changes by factors not attributable to training”. Yang artinya, belajar adalah suatu proses yang mana aktivitas yang dihasilkan atau prosedur perubahan melalui latihan (baik di laboratorium maupun di lingkungan alami) sebagaimana terlihat dari perubahan-perubahan yang tidak dapat dihubungkan dengan pelatihan dimaksud. Hal ini menunjukkan bahwa belajar berhubungan erat dengan melatih diri untuk menguasai sejumlah keahlian. Dan keahlian tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah selesai belajar, sekalipun persoalan yang dihadapi tidak seperti yang dihadapi ketika sedang belajar.Dengan memperhatikan hal di atas, maka guru dengan segala upayanya untuk membuat siswa belajar adalah motivasi ekstrinsik bagi siswa. Guru perlu juga memperhatikan bahwa pikiran atau persepsi sendiri sering lebih kuat dari kebenaran yang letaknya di luar diri sendiri. Oleh karena itu, tugas guru sangat berat untuk memberikan upaya yang maksimal dalam rangka menimbulkan motivasi yang sama kuatnya dengan motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri.[3]B. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa.Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa. Berikut ini dikemukakan beberapa petunjuk untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.1. Memperjelas tujuan yang dicapai.Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana yang ingin dibawa. Pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi nbelajar siswa. Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai.2. Membangkitkan minat siswa.Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh karena itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar. Salah satu cara yang logis untuk momotivasi siswa dalam pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan minat siswa . Pengaitan pembelajaran dengan minat siswa adalah sangat penting, dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang penting adalah membangkitkan hasrat ingin tahu siswa mengenai pelajaran yang akan datang, dan karena itu pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi instrinsik siswa untuk mempelajari materi pembelajaran yang disajikan oleh guru.[4]3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar. Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari takut. Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-kali dapat melakukan hal-hal yang lucu.4. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik.Guru harus mampu menyajikan informasi dengan menarik dan asing bagi siswa-siswa. Sesuatu informasi yang disampaikan dengan teknik yang baru, dengan kemasan yang bagus didukung oleh alat-alat berupa sarana atau media yang belum pernah dikenal oleh siswa sebelumnya sehingga menarik perhatian bagi mereka untuk belajar. Dengan pembelajaran yang menarik, maka akan membangitkan rasa uingin tahu siswa di dalam kegiatan pembelajaran yang selanjutnya siswa akan termotivasi dalam pembelajaran. Motivasi instrinsik untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan materi pembelajaran yang menarik, dan juga penggunaan variasi metode pembelajaran. Misalnya, untuk membangkitkan minat belajar siswa dapat dilakukan dengan cara pemutaran film, mengundang pembicara tamu, demonstrasi, komputer, simulasi, permaianan peran, belajar melalui radio, karya wiasata, dan lainnya.[5]5. Berikanlah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa.Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Dalam pembelajaran, pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat motivasi.Karena anak didik juga manusia, maka dia juga senang dipuji. Karena pujian menimbulkan rasa puas dan senang. Namun begitu pujian harus sesuai dengan hasil kerja siswa. Jangan memuji secara berlebihan karena akan terkesan dibuat-buat. Pujian yang baik adalah pujian yang keluar dari hati seoarang guru secara wajar dengan maksud untuk memberikan penghargaan kepada siswa atas jerih payahnya dalam belajar.6. Berikan penilaian.Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan giat.Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya. Penilaian harus dilakukan secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Penilaian secara terus menerus akan mendorong siswa belajar, oleh karena setiap anak memilki kecenderungan untuk memmperoleh hasil yang baik. Disamping itu, para siswa selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan, sehingga mendorongnya belajar lebih teliti dan seksama.7. Berikanlah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa.Siswa butuh penghargaan. Penghargaan yang bisa dilakukan dengan memberikan komentar positif. Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas sebaiknya berikan komentar secepatnya. Misalnya dengan memberikan tulisan “bagus” atau “teruskan pekerjaanmu” dan lain sebagainya. Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Penghargaan sangat efektif untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas, baik tugas-tugas yang harus dikerjakan segera, maupun tugas-tugas yang berlangsung terus menerus. Sebaliknya pemberian celaan kurang menumbuhkan motivasi dalam belajar.Bahkan menimbulkan efek psikologis yang lebih jelek.[6]8. Ciptakan persaingan dan kerjasamaPersaingan yang sehat dapat menumbuhkan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pemebelajaran siswa. Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik. Oleh sebab itu, guru harus mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antar kelompok maupun antar individu. Namun demikian, persaingan tidak selamanya menguntungkan terutama untuk siswa yang memang tidak mampu untuk bersaing. Oleh sebab itu pendekatan cooperative learning dapat dipertimbangkan untuk menciptkan persaingan antar kelompok. Selain persaingan antar siswa lebih banyak pengaruh buruknya daripada baiknya terhadap perkembangan kepribadian siswa. Persaingan antara diri sendiri dapat dialakukan dengan cara memeri kesempatan kepada siswa untuk mengenal kemajuan-kemajuan yang telah diucapai sebelumnya dan apa yang dapat dicapai pada pada waktu berikutnya. Misalnya guru membuat dan memberi tahu grafik kemajuan belajar siswa.Untuk mengembangkan motivasi belajar, guru harus berusaha membentuk kebiasaan siswanya agar secara berangsur-angsur dapat memusatkan perhatian lebih lama dan bekerja keras. Oleh karena itu, usaha dan perhatian guru yang besar lebih diperlukan untuk membimbing siswa-siswa yang memiliki pencapaian rendah agar mereka memiliki motivasi belajar yang baik. Disamping beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar diatas, adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya negatif seperti memberikan hukuman, teguran dan kecaman, memberikan tugas yang sedikit berat dan menantang. Namun, teknik-teknik semacam itu hanya bisa digunakan dalam kasus tertentu.[7]Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi selain mampu mendorong peserta didik untuk lebih semangat dalam belajar motivasi juga memiliki bentuk motivasi. Ada dua bentuk dalam motivasi diantaranya adalah Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan-keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Motivasi Ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan adanya bentuk dari motivasi pendidik pula harus tahu bagaimana cara untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik agar lebih giat dalam belajar. Adapun upaya untuk meningkatkan motivasi belajar yaitu Memperjelas tujuan yang dicapai, Membangkitkan minat siswa, Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar, Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik, Berikanlah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa, Berikan penilaian, Berikanlah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa, Ciptakan persaingan dan kerjasama.Refrensi:
[1] Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, h. 137[2] M.Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1996, h. 64[3] Ibid[4] Sanjaya ,[5] Sardiman, Integrasi dan Motivasi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, h. 89[6] Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, h. 163[7] Prayitno,